Pages

Translate

Sunday 3 February 2013

Kewajiban Seumur Hidup



Musibah letusan Gunung Merapi, Selasa (26/10/2010) pukul 18.10, 18.15, dan 18.25 menyisahkan kenangan. Seorang yang dilantik Maret 1983 oleh Sultan Hamengku Buwono (HB) IX sebagai juru kunci merapi telah tiada. Bagi beliau tugas adalah amanah yang sangat besar yang harus diaksanakan. Mungkin kita hanya menganggap tugas adalah sebuah yang sangat sepele, tetapai berbeda sosok yang penulis kagumi yaitu Mbah Maridjan.
Ada beberapa kekaguman yang nampak pada diri beliau ketika melaksanakan tugasnya:
Pertama, Tugas sebagi mahluk sosial, Sosok ini begitu sederhana, nampak tidak ada kesombongan yang terbesit di dadanya, sering menyapa, kecermelangan wajahnya menggambarkan kebesaran jiwanya dalam menghargai orang lain atau dalam arti lain memanusikan manusia. Keramahannya menyebabkan banyak yang mengunjungi beliau. Ribuan ”alumnus” pendaki Merapi, khususnya alumnus jalur selatan lewat Kinahrejo, mereka datang atau pergi, selalu sowan dengan ”Simbah”, beliau memandu para pendaki itu boleh untuk naik, kapan tidak boleh. Dan mereka mengaku cukup kangen dengan gaya bicara Mbah Maridjan, memang sosok yang unik.
Kedua, Tugas pekerjaannya. beliau sering berkeliling melihat warganya, sering ketika beliau berkeliling hanya berdiam diri dan berdo’a keselamatan rakyatnya bahkan pernah berkata “Kalau sudah merasa harus mengungsi, mengungsi saja. Jangan mengikuti orang bodoh yang tak pernah sekolah seperti saya ini... “. Hanya demi sebuah tugas beliau merelakan nyawanya. Peringatan akan bahaya Merapi sudah diumumkansejak hari senin tetapi himbuan yang dilakukan oleh pemerintah itu tidak dihiraukannya dan Mbah Maridjan tetap pada pendiriannya untuk melaksanakan tugas .
Keempat, Tugas Segai Mahluq Allah, Beliau terkenal sebagi orang shaleh dileingkungannya dan beliu termasuk ketua MWC NU (Majlis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama) cangkriman. Kalau kita merujuk Kontak terakhir Kinaransih dengan Wawan (Redaktur VIVAnews) dilakukan melalui pesan pendek pada pukul 18.08 saat terjadinya gempa yang diberitakan di VIVAnews: isinya: iyo iki, wis podo ngungsi. Mbah Maridjan isih solat ndek mau wis tak temoni. (Iya, warga sudah pada mengungsi. Mbah Maridjan masih solat, tadi sudah saya temui). Percakapan ini betapa memberikan ilham bagi kita tentag sebuah tugas sholat bukanlah sesuatu yang biasa. Bahkan mayat beliau saat ditemukan pada posisi sujud.
Semoga sikap-sikap menjalankan tugas yang dicontohkan Mbah Maridjan dapat memberikan inspirasi dan diwarisi oleh generasi muda dan semoga amal-amal sholeh yang telah diberikan Mbah Maridjan diterima di sisi Allah SWT. Amin-amin

Ditulis Oleh : Unknown // 05:34
Kategori:

0 komentar:

Post a Comment

Text

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

Pages

Powered by Blogger.

Followers

 

Blogger news

Blogroll

About